Jumat, 27 Juni 2014

Yang Tak Tertuntaskan (Tujuh Purnama part 2)




Hai...
Selamat bertemu lagi, walau masih sama seperti dahulu kita selalu bertemu dalam sebuah pesan singkat.

aku tak pernah menyangka kamu akan kembali menghubungiku. Dan aku juga tak pernah tahu dari mana kamu berhasil menemukan kembali nomorku. Bulan oktober seingatku itu terakhir kali kita berjumpa dalam tulisan, lalu kamu tiba-tiba menghilang dan tak pernah memberi kabar lagi. Aku senang ternyata kamu masih juga mengingat aku.  tapi, Bisakah aku meminta padamu. tolong, jangan keluar masuk dalam kehidupanku.....

Kehadiranmu kembali benar2 mengacak-acak otakku, aku tak pernah tau mengapa semua jadi serumit ini. Bahkan aku menulis ini ketika bibirku tak mampu lagi berkata-kata.

Ah aku tau, ini hanya perasaanku saja. Aku memang selalu berlebihan dalam menilai segala hal. Tolong hentikan langkahku, jika memang segalanya yang kuduga benar adalah hal yang salah dimatamu. Tolong kembalikan aku kejalanku dulu. Sebelum aku mengganggu rutemu.

Senin, 16 Juni 2014

Sebuah Rasa



Tadi malam aku tersadar akan sesuatu. sesuatu yang penting menurutku dan aku baru menyadarinya ketika ternyata aku mampu tersenyum saat mengingatmu.

Ternyata hari berlalu sangat cepat. Sudah hampir setahun, aku mulai berani melewati banyak hal tanpa kamu. Belajar tanpamu dan aku merasa bahagia. Bukan hal yang mudah tentunya setelah  empat tahun aku terbelenggu oleh rasa itu. Hingga akhirnya aku benar-benar bisa tersenyum saat mengingatmu bukan lagi rasa perih seperti dulu. 

Kamu tahu itu rasanya seperti apa?
Ba...ha...gi..a..... dan aku dapat tersenyum lepas. 

Indah seperti burung yang baru saja terlepas dari sangkarnya. Iya.... aku merasa seperti terlepas dari ikatan yang sangat erat mengikatku selama empat tahun. Aku tersenyum  akhirnya bisa terbebas dari rasa itu.

Setahun ini semua tampak lebih berwarna. Aku sudah melakukan banyak hal sendirian, melatih kemandirian. Mungkin kamu akan terkejut melihat perubahanku sekarang. Aku sudah bisa bahagia tanpa kamu. Nampaknya semua berhasil dan berjalan baik-baik saja. Beginilah aku sekarang, hari berganti minggu berganti bulan dan beranjak ke tahun. Sejak saat itu juga jantungku tak lagi mendenyutkan rasa yang sama. 

Bytheway, aku tetap merasa bersyukur bisa mengenal kamu karena aku yakin Allah punya recana yang indah kenapa aku harus merasakan hal itu.

Ya Allah bolehkah aku meminta sesuatu pada Mu......
Ajarkan aku untuk bisa merasakan mencintai-Mu dan terus mencintai-Mu lebih dari siapapun....
Hadirkan rasa itu dalam hatiku Untuk-Mu.....
Ya Allah engkau yang maha membolak-balikkan hati....
Izinkan aku memiliki rasa itu untuk-Mu.....

Terimakasih sahabatku, kamu membuat aku sadar akan perasaan yang sebenarnya.