Jumat, 26 Desember 2014

Saat Merelakan itu adalah Kesabaran

Merelakan adalah sebuah proses pembelajaran, saat dimana harus berdamai dengan hati. Belajar ikhlas meski berat, karena terkadang keinginan tak selaras dengan kenyataan. sebenarnya bisa saja untuk tidak merelakan, tetapi saat merelakan adalah sebuah pengorbanan maka aku akan belajar.. yaa aku akan belajar.

Mengeja makna ikhlas meski berat, belajar mengerti hakikat bahagia yang sesungguhnya. Saat bibir tersenyum tapi hati menjerit.. ada sebuah hikmah kesabaran dan kemenangan. Menang atas nama keinginan dan belajar arti kedewasaan.

Maaf untuk semua egoku selama ini. Maaf jika ada kata yang selalu menggores luka. Maaf untuk sikapku yang masih saja seperti anak kecil, karena  aku masih belajar. Belajar arti kedewasaan.

Selasa, 09 Desember 2014

Aku dan Kamu

Sesulit apapun keaadan kita saat ini.
Ini harusnya bisa menguatkan kita.....
Semangat :)

Ratna & Arinda


Senin, 10 November 2014

Setetes Embun


Malam yang sunyi dan senyap hanya ditemani bunyi AC yang gemerisik. Otak dan hatiku mulai berputar-putar menelusuri setiap jalan kehidupan yang kutempuh selama ini.
Aku?
Siapakah aku yang sebenarnya?
Ingin jadi seperti apakah aku?
Tak ada seorangpun mampu menjawab pertanyaan itu, lalu aku bertanya pada hatiku, mampukah aku menjawabnya?
Setiap orang punya keinginan dan harapan masing-masing, entah itu kecil ataupun besar. Harapan itu yang membuat kita hidup dan bertahan. Berjalan dengan sangat ringan. Tapi, pernahkah kita berharap mengharapkan dengan kesungguhan kita yang terbaik untuk sekitar kita. Pernahkah?
Pengorbanan?  Taukah kamu apa arti kata itu? Hanya satu kata tapi butuh sejuta keikhlasan bahkan lebih untuk kita bisa benar-benar melakukannya. Pernahkah kamu berkorban untuk orang lain? Untuk lingkunganmu? Pernahkah kamu mengesampingkan egomu?
Hidup terus berjalan, ketika kamu tidak memiliki harapan, niat, dan keinginan untuk lebih baik. Kapan kamu akanmemulainya. Memulai berubah. Berubah menjadi lebih baik. Agar kamu bukan hanya sekedar terus berteduh dibawah pohon. Tapi  kamu bisa menjadi pohon yang sangat rindang, yang bisa meneduhkan banyak orang.
Mulai lakukanlah dengan kesungguhan hati. Pelan-pelan tapi pasti. Cobalah untuk melihat dan merasakan apa yang harus kamu lakukan untuk sekitarmu. Berjalanlah dan berfikirlah untuk menjadi lebih baik.
Bangunlah harapan-harapan kamu, agar kamu punya arah kemana jalan yang harus kamu tempuh. Ingat selalu harapan-harapan itu. Harapan agar semua orang bisa merasakan keindahannya.

Jumat, 17 Oktober 2014

Persimpangan Jalan


Aku kembali lagi, berdiri di sebuah persimpangan jalan yang gelap, hitam, pekat, tak tau harus melangkah. Menangis dalam kegelapan berharap ada satu titik cahaya terang. Aku pernah melewati jalan itu, jalan yang aku anggap benar. Lalu orang-orang disekitarku berbisik padaku “kamu tak kan sampai dengan lewat jalan itu”. Aku tertatih-tatih karena ucapan itu, ucapan yang cukup mengguncang jiwaku. Setiap orang pasti punya cara tersendiri. Cara yang dianggap benar. Ketika cara itu tiba-tiba disalahkan, kamu akan seperti meruntuhkan bangunan orang tersebut, hancur berkeping-keping. Dan andai kamu tau aku orang seperti apa. Aku sulit bangun ketika jatuh. Ya, itu kelemahanku. Kamu tau? Satu-satunya hal yang aku takutkan saat itu adalah aku takut menjadi mati rasa. Sungguh, aku tak mau hal itu terjadi.

Aku tetap dengan caraku, ketulusan hatiku, kelembutan, yang semuanya kuberikan ke mereka setahun ini. Habis tak bersisa bahkan meski hanya untukku sendiri. Hanya mereka yang mengisi hari-hariku. Lalu aku dihadapkan pada kenyataan bahwa, tak semua orang mengerti dan memahami caraku. Mungkin aku harus mengubahnya demi mereka agar lebih baik, atau agar seperti yang mereka inginkan? Yang mana? Entalah. Aku masih bingung.

Dengan kasih sayang yang masih ada dalam hatiku yang kini mulai tumbuh lagi setelah jatuh terpuruk. Aku berjalan pelan-pelan. Lalu tiba-tiba aku tersentak, seperti terhantam oleh tembok, sangat keras. Aku ingin sekali menangis. Aku jatuh lagi, kali ini aku tak tau bagaimana caranya untuk bangun kembali. Apa caraku memang salah? Atau ini hanya sebuah ujian agar aku tetap menjadi kuat, tegar, dan bertahan dengan kasih sayang yang aku miliki?

Sakit itu ketika rasa kasih sayang yang kamu miliki dianggap sebagai sesuatu yang justru akan menyakiti orang lain. Ya Rabb...mungkinkah selama ini aku salah? Tunjukilah aku jalan yang benar. Tiada yang lebih maha tau kebenaran kecuali Engkau.

Minggu, 12 Oktober 2014

Move on


Aku duduk bersama salah satu temanku. Seperti terbangun dari lamunan. Darinya aku tersadar sesuatu. Sesuatu yang mungkin selama ini selalu mengendap dalam hati. Seperti larutan keruh, masa lalu itu tak pernah benar-benar hilang, Hanya mengendap dan sewaktu-waktu mampu membuat larutanku kembali keruh.

Aku belajar banyak dari dia tentang arti sebuah kata move on. Sebuah kata yang singkat . Tapi, tak sesingkat  saat kita melakukannya. Bahkan Allah akan membuat  kita jatuh bangun berkali-kali dalam lubang yang sama. Agar kita segera sadar, bahwa yang kita lakukan adalah sebuah kesalahan. Kita tak seharusnya selalu menengok kebelakang. Agar kita juga tak selalu jatuh pada kesalahan yang sama. Yang lalu biarlah berlalu. Kita harus bisa menatap masa depan. Masa depan yang akan mengantarkan kita kepada cahaya-NYA. Yakinlah Allah tidak akan menguji hambanya diluar batas kemampuan kita. Ingatlah Allah akan selalu ada bersama kita dan sesudah kesulitan itu pasti ada kemudahan. Sesulit apapun yang kita jalani sekarang, walaupun kita harus tertatih-tatih untuk meraih cahaya-NYA. Kita tak boleh menyerah dan kalah. Karena sesungguhnya cahaya-NYA itu pasti sangatlah dekat dengan kita J

Sabtu, 06 September 2014

Menjadi Bunga


Tamparan kasih sayang itu menyakitkan, tapi banyak hikmah. Begitulah kata salah satu temanku. Kupikir memang iya, setiap orang kadang terlalu terlena dengan apa yang dijalaninya tak pernah sadar apa kesalahannya. Jadi harus ada seseorang yang berani untuk menegurnya. Bahkan Allah juga selalu menegur hambanya saat hambanya melakukan kesalahan. Jadi seharusnya kita menerima dengan sabar dan selalu bersyukur saat masih ada orang yang mau menegur karena kesalahan kita bukan berarti orang tersebut membenci kita. Justru sebaliknya, karena orang itu masih peduli dan menyayangi kita maka dia berani menegur kita.
Justru dengan teguran-teguran itu aku sekarang juga menjadi berfikir “Benarkah aku akan menjelma menjadi setangkai bunga yang indah, yang memberikan keindahan bagi setiap mata yang memandangnya? Ataukah aku akan menjadi bunga yang terabaikan dan dibiarkan mengering ditengah taman?
Hidup itu pilihan bukan? Jadi kamu bisa memilih mana yang benar dan yang salah. Kamu akan menjadi baik atau buruk itu tergantung kamu mau berubah atau tidak. tetap istikhomah, sabar, dan jadilah wanita yang sholekha. Tetap semangat sayang, Karena Allah pasti akan membantu kamu..

Senin, 25 Agustus 2014

Lihat Senyum Mereka


Hidup itu indah.... Percayalah.....
Apa yang kamu lakukan dengan hati, tak akan pernah sia-sia. Karena mereka juga akan menerimanya dengan hati. Allah Maha Mengetahui apa yang kamu lakukan. Meskipun sekarang ini terkadang terlihat mereka tak sebaik yang kamu inginkan, tapi yakinlah mereka juga punya hati yang tentunya tak sekeras batu. Hati mereka bahkan lebih lunak dari semua itu. Ketika kamu terus mencurahkan kasih sayang dan tak pernah menyerah untuk bersama mereka, maka yakinlah Allah yang akan mengetuk pintu hati mereka. Just do your best and Allah will do the rest.
Saat kamu tak tahu harus melangkah kemana. Lihat selalu senyum mereka. Senyum yang bisa memberikanmu cahaya.
Apapun yang sedang kamu alami saat ini. Lihatlah, mereka butuh kamu...
Butuh kamu untuk segera bangun dari keterpurukan ini.
Saat kamu bingung dengan apa yang dikatakan orang lain. Ikuti saja kemana arah kata hati kamu. Semoga Allah selalu membisikkan kedalam hati kamu apa yang terbaik. Siapa yang lebih tau yang terbaik kecuali Allah.... Sungguh Allah yang Maha Tahu segalanya.....

Dibalik rasa bimbang selalu kalian yang jadi inspirasi.
Inspirassi semangat untuk terus melangkah.