Kehidupan yang kita jalani
seperti denyut jantung kita. Terkadang kita berada dipuncak kebahagiaan, namun
sebaliknya terkadang kita jatuh dalam jurang kesedihan. Terkadang kita lupa,
justru disaat kita sedih itulah seharusnya kita semestinya merasa bersyukur,
Allah masih mau menyapa kita. Mengharapkan kita semakin dekat pada-NYA. Saat kita
mampu dengan hati yang ikhlas mengharap ridhlo-NYA, tentu Allah akan
meninggikan derajat kita disisi-NYA. Surga adalah janji-NYA, bagi orang-orang
yang ikhlas dan bersyukur. Apa kau tak menginginkan surga-NYA?
Aku berjalan melewati tahun demi
tahun berlalu. Pernahkah kau bertanya, untuk apa hidup ini? Kemanakah muaranya
hidup ini? Wahai diriku yang lalai, apa kamu lupa kematian selalu menunggumu? Namun
kematian bukan akhir segalanya. Justru kematian adalah awal kehidupan yang
baru. Apa kau lupa, kelak setiap detak jantung dan setiap hirup nafas kamu akan
dipertanyakan untuk apa hidup kamu didunia.
Terkadang kita lupa, pesona dunia
memang sungguh menggoda. Ingin sekali kita memiliki segalanya, Harta, kedudukan,
popularitas yang kadang justru membuat hati kita terlena dan semakin buta. Bahwa
bukan itu yang sebenarnya hati kita inginkan. Pernahkah kau merasakan? Setiap hati
hanyalah ingin ketenangan dan ketentraman jiwa itulah yang akan membuat kita
bahagia.
Pernahkah kau berfikir? Terkadang
demi mengejar harta, kedudukan, atau popularitas membuatmu semakin egois. Sederhana
saja, terkadang kita enggan menolong orang lain yang kesusahan karena takut
pekerjaan kita sendiri belum selesai, atau bahkan kita takut dipecat. Atau terkadang
kita enggan memberikan harta kita pada yang membutuhkan karena takut masih
kekurangan. Pernahkah kau seperti itu? Dimana rasa pengorbanan kamu? Didunia yang
penuh gemerlapnya kemewahan ini apa kau akan terus diam tapi tak pernah
berfikir membantu orang lain? Atau justru kau akan sibuk terus menerus hanya
untuk mencari kenyamanan hidup, tapi melupakan yang lain. Lupa bahwa
sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.