Kamis, 25 Juli 2019

Sudahkah Kita Mengenal diri Kita?

Sudahkah kita mengenal diri kita? Pertanyaan yang membuatku terhenyak beberapa menit yang lalu. 

Bagaimanakah cara kita mengajak orang lain agar sama-sama berada dijalan kebaikan? Atau sebelum menjawab pertanyaan tersebut, sepertinya Kita perlu menjawab
Sudahkah dalam hati kita terbersit niat untuk mengajak orang lain dalam kebaikan?
Karena bagaimana akan mengajak orang lain jika dalam hati kita tak terbersit niat itu, atau justru kita sibuk memikirkan keselamatan diri sendiri, kita sibuk memikirkan ego diri Kita sendiri?
Islam itu berakar dari kata salamah yang artinya selamat, lalu bagaimana bisa dikatakan selamat jika ada salah satu dari kita yang celaka. Atau bagaimana bisa selamat jika hanya diri Kita sendirilah yg selamat sementara ribuan lainnya terperosok di jalan yg jauh dari-NYA. 
Badiuzzaman said Nursi pernah berkata, beliau rela tubuhnya terbakar api neraka asalkan umat manusia masuk kedalam surga-NYA.
Lalu bagaimana diri kita yang sering bersikap acuh dengan orang lain? Tidak peduli dengan nasib generasi yang akan mendatang, tidak mempedulikan bagaimana iman dan akhlaknya.
Bukankah kemudahan kita dalam melaksanakan ibadah sekarang Karena perjuangan orang-orang terdahulu yang senantiasa siang malam memikirkan generasinya. Manisnya iman dan ilmu dapat Kita rasakan karena ada guru-guru yang senantiasa tulus mengajarkannya pada Kita?
Apakah Kita akan terus bersembunyi di zona nyaman yang melalaikan Kita?
Manusia adalah insan yang senantiasa lalai. Sedangkan selalu Ada syaiton yang sifatnya adalah menghiasi. Menghiasi segala sesuatu yang merugikan Kita di akhirat tapi nampak indah di dunia.

Kau tahu betapa Allah menyayangimu bahkan Allah membelamu diantara ribuan malaikat ketika pertama Kali menciptakan kamu. Tidakkah Kau perhatikan ayat-NYA:

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS. Al-Baqarah: 30)

Allah bahkan percaya padamu untuk menjadi khalifah dimuka bumi ini. Lalu bagaimana kamu akan menjadi khalifah jika kamu belum mengenal dirimu sendiri. Jika kamu acuh tak acuh terharap sekitarmu. Jika kamu tak mau belajar membaca sekitarmu.

Kau tahu Kan ayat yang pertama turun kepada Nabi Muhammad adalah Iqro yang artinya membaca.
Apa yang perlu Kita baca? 
Seluruh ayat dari Allah Dan seluruh ayat-ayat kauniyah yang Ada dialam semesta Kita harus senantiasa mentafakkuri dan membacanya. Bahkan Kita sebagai manusia juga adalah bagian dari ayat-ayat Allah yang wajib Kita baca Dan pelajari.

Rabu, 10 Juli 2019

I need you more and more

Aku benci ketika aku butuh dan kamu sedang sibuk, tapi aku lebih benci diriku yang lemah sekali hatinya.
Ya Rabb dia belum milikku, jaga hatiku dari rasa butuh kepadanya.
وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu (QS. Al Hadid : 20).
Knapa sih Aku manja banget 😭
Kamu datang mengajakku berkenalan, kamu mulai bertanya mencari tauku lebih dalam. Lalu menyatakan keseriusan.
Setelah itu tidak banyak yang kutau dari kamu.
Apakah kamu sedang memiliki masalah pribadi disana? 
Dan ketika pikiran jahatku sedang menyerang, aku pernah berpikir. Mungkin saja kamu terpaksa memilihku. Jadi enggan menghubungiku lebih dulu.
Tidak ada wanita yang ingin dipilih dengan keterpaksaan.
Tolong jangan biarkan aku menebak-nebak dengan pikiranku.
Aku yang ekstrovert nya selangit menghadapi kamu yang introvertnya sekokoh gunung. Lalu aku mulai bertanya sanggupkah aku berada jauh darimu setelah menikah?
Jika kamu terus diam setelah menikah mungkin badanku yang lama-lama akan menyusut tinggal tulang karena terlalu banyak mengkhawatirkanmu.