Minggu, 01 April 2018

Hujan dan Perasaan

Pernah suatu waktu kutatap hujan dengan penuh seksama. Rintik hujan yang menetes satu persatu, aku tak pernah bosan mendengar nadanya. Dan bagian yang paling kusuka dari hujan adalah ia tahu caranya menyembunyikan air mata. Ada kalanya aku suka berjalan dibawah hujan hanya untuk meneteskan air mata. Untuk alasan apapun aku merasa Tuhan menyapaku dengan lembut ketika hujan dan bahkan DIA mengusap air mataku dengan kasih sayang-NYA. Aku suka suara hujan tapi aku gak suka kehujanan, lirihku ketika menunggu hujan reda. Seketika itu kamu bilang, “Aku suka hujan”. Aku menoleh kepadamu yang selalu asyik bermain-main dengan hujan, “Oiya kenapa”. Sambil menengadahkan tanganmu ke hujan, kamu berkata, “ karena hujan adalah satu-satunya anugerah dari langit yang bisa aku sentuh dengan tanganku”. Sama seperti kehidupan, hujan selalu meminta kita untuk menunggu. Sama seperti perasaan, impian, keinginan dan kepastian di dunia ini.

Pernah kau berkata, “Rasa itu sama dengan hujan ada kala diam tak datang, namun ada kala datang dengan tiba-tiba”. Hujan mengajarkan pada kita tentang kesabaran dan kesejukan yang tak pernah lelah ia berikan. Hujan yang tepat akan tumbuh subur di tanah yang tepat. Perasaan diwaktu yang tepat akan memberikan buah terlezat untuk berbuka. Kita tak pernah tahu kapan tepatnya waktu akan hujan. Tapi alam selalu memberikan pertandanya. Tuhan tahu tempat yang terbaik dimana hujan akan turun. Kita tahu persiapan terbaik kapan menghadapi hujan. Tentang hujan yang tak pernah lelah mengajarkan pada kita tentang makna kehidupan. Percayalah, semua akan indah pada waktunya. Ketika kau memaksa menerobos hujan maka bersiaplah untuk menari dibawah hujan. Jika kau tidak ingin basah dengan airnya kau bisa persiapkan payung untuk berlindung. Setiap hidup adalah pilihan dan setiap pilihan selalu ada konsekuensinya. Ketika Tuhan mampu mengatur hujan, maka dengan mudah Tuhan juga mampu membolak-balikkan perasaan. Tuhan, Sang pemilik hati dan hujan. Maka Tuhan juga Maha Tahu yang terbaik bagi setiap kehidupan.

Ratna & Arinda