Senin, 10 Mei 2021

Pasrah

Usiaku 28 tahun. Terlahir dari keluarga yg biasa-biasa saja. Tapi aku selalu punya impian yg lebih besar. Kadang Tuhan mengujiku ini dan itu tapi Tuhan juga selalu memberikan jalan keluarnya. Yah... Benar hidup itu sangatlah tidak mudah dan berliku. Aku Kira setelah menikah hidupku akan seperti cinderellla yg bahagia ketika bertemu pangeran. Ternyata tak semudah itu. Aku masih harus terus berjuang. Aku juga membenci diriku yg selalu merasa kekurangan. Kekurangan nafkah bathin. Tapi suamiku bilang aku kurang bersyukur.

Ujian terus berlanjut suamiku diberhentikan dari tempat bekerja dan sekarang menganggur. Aku harus menghidupi diriku sendiri. Seharusnya ku ucap syukur aku masih bisa bekerja. Banyak yg lebih menderita dariku. Tapi aku lelah juga kadang. Dari sejak kuliah aku berusaha hidup mandiri. Kuliah dengan Beasiswa, dan bekerja dan tak pernah merepotkan kedua orang tua.

Apa itu definisi sukses?

Apakah sukses adalah ketika Kita punya rumah dan mobil dan kendaraan lainnya?

Sungguh aku tak memiliki semua itu.

Aku harus menerima kenyataan bahwa aku dan suamiku memang Tak memiliki apa-apa lagi.

Aku juga sadar kini Tak bisa bergantung pada suamiku. Karena ternyata suamiku bukan tipe pekerja keras. Hanya mau bekerja di pabrik dengan gaji tinggi. Kalo kerja jualan dia gengsi.

Aku harus bagaimana dengan semua ini?

Aku sungguh kagum dengan wanita diluar Sana yg tangguh menjadi tulang punggung keluarga. Sungguh kalian hebat. Aku Tak sehebat mereka. 

Mataku sering tak bisa berhenti mengalir air mata di malam hari.

Ekonomi keluarga, kehidupan rumah tangga, semua berputar dikepalaku.

Berikan aku nasehat please untuk menerima semua keadaan ini.

When you feel so hopeless, Inget ayat ini:


وَلَسَوْفَ يُعْطِيْكَ رَبُّكَ فَتَرْضٰىۗ


Dan sungguh, kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, sehingga engkau menjadi puas.