Rabu, 30 Januari 2019

Mengurai Jejak di SMP Negeri 1 Kebonagung

Sekolah sederhana namun berdiri dengan kokoh dan elegan diatas pondasi yang penuh dengan keimanan dan Asma Allah. Aku bersyukur  Allah pernah mengijinkanku mengajar disini. Empat Bulan yang sangat berarti bagiku. Mendekatkanku Pada Tuhanku Dan kedua orang tuaku. Setiap pagi disini kamu akan mendengar lantunan ayat suci Alquran. Bukankah Allah akan menurunkan berkahNYA ketika kamu memulai harimu dengan membaca ayat sucinya? Disini begitu menenangkan. Lalu hatiku bergetar ketika 99 Asma Allah dibaca seluruh siswa secara bersama. Padahal jumlah siswa disekolah ini ratusan. Doa-doa yang melangit secara bersama-sama. Karena kita sebagai manusia tidak pernah tahu Doa siapa yang akan diijabah. Bisa jadi berasal dari doa-doa siswa kita yang terucap secara tulus.Pertama kali mengajar disini hatiku bergetar tatkala ratusan siswa sholat dhuhur berjamaah. Hal yang sederhana namun menyadarkanku bahwa menegakkan agama Allah bukan hanya dengan lisan Kita atau hati Kita namun juga harus dengan perbuatan Kita. 

Kenangan manis yang syarat akan makna telah terurai disana, Terimakasih pernah memberiku waktu bersama siswa-siswa disini. Belajar sains itu selalu menyenangkan ketika Kita bersama. Andai Kau tahu nak, banyak sekali hal-hal ajaib dalam sains yang ingin ibu ajarkan kepada kalian. Bukankah kalian sangat menyukai Laboratorium? Ibu ingat sekali bagaimana excited nya kalian ketika ibu bisa mengembangkan balon hanya dengan menggunakan baking soda Dan asam cuka. Kalian memang sungguh seperti kertas putih yang siap diisi apa saja. Semoga suatu saat kalian akan mengerti belajar sains mengingatkan Kita Pada Sang Pencipta Alam. 

Semua keajaiban yang ada di Alam ini terjadi atas Kehendak Allah Yang Maha Kuasa. Bukan hukum Alam ataupun sulapan. Kau tahu nak, Ilmuwan islam Pada zaman dulu banyak sekali. Mereka belajar Islam, belajar Alquran belajar ilmu pengetahuan. Ketiganya Tak dapat dipisahkan. Bukankah dalam QS. Yunus: 101 Allah berfirman, Perhatikanlah apa yang ada di langit dan di bumi. Tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman" Para Ilmuwan terdahulu Ibnu Sina, Avicenna, Jabir Ibnu Hayyan, Alkhawarizmi, mereka memperhatikan ayat-ayat Allah dengan iman. Mereka belajar dengan sungguh-sungguh untuk mengetahui kekuasaan Allah nak, ibu juga masih perlu belajar banyak Hal. Mari Kita belajar bersama nak untuk menggapai ridhlo Allah.
Semoga suatu saat kalian menjadi generasi harapan kejayaan islam.

Minggu, 27 Januari 2019

Agar Kamu Percaya PadaNYA

Dalam hidup ini seringkali kita menuntut banyak hal terhadap diri sendiri. Hingga saat realita berkata sebaliknya Kita merasa bersedih, kita merasa gagal. Padahal kesedihan itu muncul Dari harapan-harapan yang Kita tumpuk sendiri. Lalu seolah-olah kadang Kita merasa Allah itu tidak adil.  Padahal Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hambaNYA.

Rencanamu yang Allah belokkan itu adalah bentuk kasih Sayang Allah membawamu ke Jalan yang terbaik. Jangan pernah berputus asa terhadap rahmat Allah. Allah selalu dekat kepadamu, hanya kadang kala dirimulah yang menjauh Dari NYA. Mendekat lagi ke Allah. Allah selalu menerima hambaNYA dalam keadaan apapun. Ketika kau mendekati Allah sejengkal Allah akan mendekatimu sehasta. Ketika engkau berusaha mendekati Allah dengan berjalan, Allah akan mendekatimu dengan cara berlari. Sesayang itu Allah mencurahkan rahmatNYA untukmu.

Yang kamu butuhkan hanya percaya kepada Allah. Percaya dengan segala skenario terbaikNYA. Apapun jalan yang Allah pilihkan untukmu. Kelak kau akan melihat hikmah indah di dalamnya. Asal kau selalu bersyukur. Bukan hanya lisanmu tapi juga hatimu. Allah Maha mengetahui isi hatimu.

Rabu, 23 Januari 2019

Belajar pada Ilmu Padi

Memutuskan mengambil jeda Dua minggu liburan di Desa membuatku belajar banyak Hal. Belajar sabar, belajar kehidupan, dan belajar merundukkan diri. Biar gak lupa bahwa bagaimanapun aku ini orang desa. Harus kembali merawat apa yang lupa dirawat. Petuah Jawa yang selalu menjadi pegangan dan kuingat, "ojo kemaki, ojo keminter, ojo kemlenthus artinya jangan sok hebat, jangan sok pintar dan jangan sok penting. Pokoknya intinya jangan sombong dengan hal-hal yang kamu miliki.
Ibarat tanaman padi Makin berisi makin merunduk. Jadi Mari merundukkan diri seumpama tanaman padi, makin berisi, Makin menguning Makin bermanfaat untuk banyak orang.

Pulang

Allah gariskan skenario berbeda untuk melalui masa. Dimana selalu ada hikmah baik dalam lapang maupun sempitnya. Tergantung bagaimana Kita mengambil hikmah atas setiap asam manis peristiwa. Maka dititik manapun juga Allah tempatkan Kita, selalu sandarkan sabar Dan syukur atas ketetapanNYA. Berbaik sangka atas segala ketetapanNYA. Hingga Allah tempatkan kita pada sebaik-sebaik akhir Jalan cerita.
Pulang dengan Naik bis seringkali memberiku banyak pelajaran dibanding Naik kereta ataupun pesawat. Banyak rasa syukur yg bisa terucap. Alhamdulillah masih bisa makan dengan kenyang Ketika melihat banyak anak-anak meminta-minta hanya untuk sesuap nasi (so tears). Alhamdulillah masih bisa melanjutkan pendidikan hingga saat ini Ketika melihat banyak anak-anak putus sekolah diterminal (Sungguh sedih banget). Alhamdulillah masih bisa tidur dengan nyenyak dirumah Yang nyaman dtemani hangatnya selimut. Melihat anak-anak tidur diterminal jangankan rumah selimutpun mereka tidak ada. Dan masih banyak Hal lain. Hingga hati ini Tak henti-hentinya mengucap syukur.

Selasa, 15 Januari 2019

Aku, Kamu dan Gerbong Kereta

Dulu, saya tidak pernah membayangkan bahwa kisah cinta saya akan berakhir di gerbong kereta. Suatu hari saya mencintai seseorang Dan kami terlibat dalam banyak percakapan yang menyenangkan. Saya tidak percaya dengan konsep yang disebut jodoh, tapi saya merasa dia adalah orang yang bisa saya jadikan teman hidup.

Tapi pada suatu sore, imajinasi saya yang baru dimulai tentang teman hidup, tiba-tiba saja mencapai sebuah akhir. Saat itu saya mengantar dia pulang ke jogja. kami menunggu jam keberangkatan kereta yang akan dia tumpangi untuk pulang.

Dia bilang dia tidak bisa lagi meneruskannya. Ketika saya tanya kenapa, dia hanya menjawab bahwa dia tidak pernah merencanakan hubungan yang panjang bersama saya. Dia bilang dia hanya ingin bersenang-senang dan tiga bulan yang kami miliki, sudah cukup baginya. lebih dari cukup.

Pengumuman keberangkatan kereta terdengar dari tempat kami bicara. Kami berjalan menuju gerbang pemeriksaan. saya memandangnya dengan tatapan menyembunyikan air mata. dia tersenyum sebentar Dan berbalik ke arah saya. Senyum yang mengisyaratkan kata pamit.

Saya memandangi layar handphone; hendak menghubungi dia lagi untuk bertanya, apakah tidak ada kemungkinan bagi kami untuk melanjutkan kebahagiaan ini? gerbong kereta bergerak, peluit panjang berbunyi, dan saya putuskan untuk tidak memencet namanya di layar. Kadang-kadang kita tidak perlu bertanya tentang sesuatu yang tidak ingin kita dengar jawabannya. 

#anggapsajafiksi
#lovestory

Selasa, 08 Januari 2019

Ayah

Ayah.. 
Satu sosok yang tak pernah meremehkan mimpi-mimpiku sekecil apapun itu.
Seorang yang selalu percaya bahwa aku bisa ketika semua orang menganggap aku tak bisa.
Seorang yang paling pertama akan berjuang ketika anaknya tersakiti.
Seorang yang bersamanya aku merasa mampu melampaui segala hal melewati batas kemampuanku.
Ayah...
Sosok yang selalu bilang tidak Ada yang tidak mungkin didunia ini selama Allah menghendaki.
Sosok yang selalu semangat dalam segala hal dan tidak pernah ada kata putus asa.
Sosok yang mengajarkan aku kerja keras tanpa menggunakan suara, tapi dari keteladanan.
Tak pernah mengatakan aku harus kerja keras, tapi malam-malam yang kulewati dengan belajar Lalu menunggu ayah pulang dari sawah ditengah gulita malam membuatku sadar. Aku ingin seperti ayah. Ketekunannya, ibadahnya, kerja kerasnya.
Ayah....
Sosok yang selalu membangunkanku tengah malam untuk bermunajad kepada Allah mendekat kepadaNYA.
Doa-doa ayah membuatku mampu berdiri setegar ini.
Ayah... 
Sosok yang mengajarkanku, jika ingin sesuatu mintalah sama Allah.
Tapi selalu memastikan segala kebutuhan anaknya terpenuhi.
Ayah...
Yang dengan melihat senyumnya aku yakin semua akan baik-baik saja.
Kesantunannya, kesederhanaannya, rendah hatinya, ketulusannya mengajarkanku bahwa hidup harus selalu seperti itu.

Terimakasih ayah ❤
I love my father.