Ada sebuah pepatah mengatakan
seseorang hanya butuh waktu 3 bulan untuh menyembuhkan patah hatinya. Iya,
mungkin itu benar jika kamu menemukan obat yang tepat. Obat patah hati tak
selalu berupa bertemu dengan cinta yang baru. Sekarang tepatnya hampir setahun semenjak ku dengar berita pernikahanmu. Aku
telah melonjak lebih tinggi mengejar impianku. Iya awalnya mungkin itu hanya
sebagai pelampiasanku saja karena tidak memilikimu. Tapi bukankah diperbolehkan
kita melampiaskan kemarahan kita kepada hal-hal yang positif, yang mampu
membangun diri kita jadi lebih baik? Aku berlari menyibukkan diri dengan segala
persiapan pendaftaran beasiswa S2 ketika hatiku teriris-iris karena tak
memilikimu. Aku sadar mungkin ini memang jalan Tuhan hingga aku bisa
melanjutkan study dengan beasiswa. Dengan segenap rasa syukur aku juga berfikir
mungkin ini memang yang terbaik dari-NYA. Aku tidak tahu rencana apa yang
sedang dipersiapkan oleh-NYA. Ketika aku tidak berhasil memilikimu ternyata DIA
telah menyiapkan aku agar aku menjutkan studyku terlebih dahulu.
Ada dua pilihan ketika kau sedang
terpuruk, menikmati kesedihanmu atau bangkit melanjutkan hidupmu. I choose the
second one. Tentunya, bukan perkara mudah untuk bangkit dari segala hal yang
membuat kita kecewa.Tapi selama kita punya Tuhan yang Maha besar bukankah semua
masalah akan menjadi sangat kecil. Teruslah berlari mewujudkan impianmu meski
sambil menangis. Tuhan tak pernah tidur. DIA akan memberikan hadiah terindahnya
padamu suatu hari nanti. Percayalah...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar