Salahkah jika aku memimpikan
ketenangan? Jika saja cahaya putih yang tenang di padang ilalang itu
benar-benar ada, akupun ingin merasakannya. Awalnya aku tak begitu mengerti
tentang ketenangan yang diharapkan oleh seorang pria dalam film rectoverso. Awalnya
aku bertanya-tanya mengapa ia rela mengorbankan sisa hidupnya hanya demi
ketenangan. Aku tak pernah habis pikir dengan hal itu. Tapi sekarang aku mulai
memahami perasaan pria itu. Akupun ingin merasakan kedamaian yang tenang, tanpa
pamrih semua itu mengalir, Tapi banyak orang mencemoohnya. Mereka tak mengerti,
tepatnya belum mengetahui. Mereka hanya mengejar ambisi saja dan mengabaikan
apa kata hati yang mereka sebut itu ilusi.
Entah sejak kapan aku merindukan
ketenangan seperti itu, tapi rasanya benar-benar sejuk, tak seorangpun mampu
mengusik alam fikiranku. Semua tak semenyedihkan yang orang lain kira. Ada kelembutan
yang merasuk dalam jiwa, indah sekali. Mungkin tak akan kudapatkan dimanapun. Kesempatan
langka untuk dapat menemukannya. Tapi aku tak boleh berlama-lama dengannya. Tak
boleh seegois ini untuk mengabaikan semuanya. Iya, aku harus kembali
Kembali dari kerinduan :')
BalasHapusIya, dan kembali dalam kenyataan....
Hapus