Minggu, 18 November 2018

Stop Pernikahan Dini

Tidak ada orang tua yang sempurna di dunia ini. Begitu juga tidak ada bakti anak kepada orang tuanya yang sempurna didunia ini. Lantas, apakah seorang anak berhak menuntut kepada kedua orang tuanya? Tentu saja tidak. Bagiku tidak adil ketika seorang anak menuntut kepada kedua orang tuanya. Karena bagaimanapun kedua orang tua pasti ingin memberikan yang terbaik untuk anaknya. Bahkan separuh hidup, jiwa dan pikirannya mungkin hanya dipakai untuk memikirkan bagaimana nasib anaknya. Hanya saja terkadang seorang anak tidak mengerti apa yang sudah dilakukan orang tua. "Karena setitik nila rusak susu sebelanga." Terkadang hanya sebuah kesalahan kecil yang orang tua lakukan maka seorang anak menjadi berfikir seperti tidak Ada kasih sayang orang tua, seperti tidak ada bekasnya sama sekali kebaikan kedua orang tuanya. Dimatanya semua buruk. Inilah mungkin yang disebut kasih ibu sepanjang jalan dan kasih anak sepanjang galah. Teramat pendek kasih anak dan pemikiran anak.

Ketika kamu menjadi orang tua bekalilah anakmu dengan ilmu agama dan keterampilan. Ilmu agama akan menjadikan dia mengerti mana yang baik dan mana yang buruk. Keterampilan akan menjadikan anak seseorang yang survive sehingga tidak akan menyalahkan kedua orang tuanya.

Kau tahu? Terkadang aku berfikir semua kejahatan berawal dari rasa kekurangan dan kemiskinan Serta tidak ada pedoman hidup (ilmu Agama) yang dia pegang. Kemiskinan menjadikan seseorang seringkali mengeluh. Pertengkaran kecil hanya disebabkan harta yang tidak seberapa. Ini benar-benar seringkali terjadi dimasyarakat kita. Bila kamu membuka mata tentu kamu bisa membaca bahwa kekurangan itu benar-benar ada. Kemiskinan benar-benar nyata bisa menggerogoti hati manusia.

Maka kamu wahai anak-anak tempuhlah pendidikan sebaik-baiknya. Jangan bolos, apalagi main-main dan berfikir untuk menikah muda setelah lulus sekolah.
Rasanya miris sekali melihat banyak anak-anak kecil didesa yang pacaran gak jelas kesana kemari dan memilih menikah dini tanpa memiliki keterampilan apa-apa. Kau tahu apa ujungnya? Bergantung pada orang tua. Atau hasil pernikahan dari orang tua yang tak memiliki ilmu apa-apa maka seorang anak hanya diberi makan, yang penting tumbuh gede. Mendidik anak tidak cukup dengan hanya memberi makan. Jadi inilah pernikahan dini menyebabkan kebodohan dan kemiskinan yang terus berantai. 
Mau sampai kapan? 
Kenapa aku katakan menikah dini adalah pilihan? Karena sebenernya kalian punya pilihan melanjutkan pendidikan tapi kalian pusing dengan pelajaran sekolah memilih pacaran lalu menikah. Itu sama sekali tidak menyelesaikan masalah.
Mulai sekarang yuk sekolah sebaik-baiknya, tinggalkan pacaran, belajar keterampilan sebanyak-banyaknya, raihlah cita-citamu agar kebodohan dan kemiskinan ini tidak terus berantai. Mari hentikan semua ini
Masalah hubungan dengan lawan jenis, yakinlah kelak ketika kamu sungguh-sungguh meraih citamu kau akan mendapatkan cinta yang lebih baik, lebih halal Dan dalam keadaan yang sebaik-baiknya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar