Senin, 09 Februari 2015

Aku Menemukan


Salahkah jika aku memimpikan ketenangan? Jika saja cahaya putih yang tenang di padang ilalang itu benar-benar ada, akupun ingin merasakannya. Awalnya aku tak begitu mengerti tentang ketenangan yang diharapkan oleh seorang pria dalam film rectoverso. Awalnya aku bertanya-tanya mengapa ia rela mengorbankan sisa hidupnya hanya demi ketenangan. Aku tak pernah habis pikir dengan hal itu. Tapi sekarang aku mulai memahami perasaan pria itu. Akupun ingin merasakan kedamaian yang tenang, tanpa pamrih semua itu mengalir, Tapi banyak orang mencemoohnya. Mereka tak mengerti, tepatnya belum mengetahui. Mereka hanya mengejar ambisi saja dan mengabaikan apa kata hati yang mereka sebut itu ilusi.

Entah sejak kapan aku merindukan ketenangan seperti itu, tapi rasanya benar-benar sejuk, tak seorangpun mampu mengusik alam fikiranku. Semua tak semenyedihkan yang orang lain kira. Ada kelembutan yang merasuk dalam jiwa, indah sekali. Mungkin tak akan kudapatkan dimanapun. Kesempatan langka untuk dapat menemukannya. Tapi aku tak boleh berlama-lama dengannya. Tak boleh seegois ini untuk mengabaikan semuanya. Iya, aku harus kembali

2 komentar: