Teruntuk teman serombel yang sering kusebut oppa....
Oppa.... Tahukan kamu. Kamu
adalah teman yang ku anggap seperti kakak. Meski bahasamu sedikit berbeda dari
yang lain. Kata-katamu sedikit kasar, tapi aku selalu beranggapan bahwa sungguh
hatimu pasti lembut. Tapi akhir-akhir ini aku tersadar oppa. Akupun merasa
sedih, bahwa sepertinya apa yang dikatakan orang tentangmu itu benar. Kamu tak
bisa selamanya merendahkan orang oppa, kamu tak boleh selamanya menyakiti
orang-orang lewat kata kasarmu. Bahkan ku ingat oppa pernah membuat teman kita
menangis. Dia wanita oppa, tentu hati seorang wanita itu rapuh. Tapi lewat kata
kasar oppa yg terus menerus kau membuatnya menangis. Sedikit demi sedikit kamu
harus belajar menghargai orang oppa. Tak selamanya kamu bisa merendahkan orang
dengan membandingkan kelebihan yang kamu punya. Bukankah kau tau dunia itu
seperti roda kehidupan yang akan terus berputar. Tak selamanya kita akan berada
diatas. Terkadang Tuhan juga akan menempatkan kita di posisi paling bawah. Disaat
kita berada di atas harusnya kita merangkul yang di bawah, kita bantu mereka
yang kesusahan. Kau tahu oppa? kita tak pernah tau, terkadang kita bisa
berhasil karena doa orang-orang yang pernah kita bantu. Kita tak pernah tau
kan? Orang lain akan mendoakan kita seperti apa...
Kau pernah bilang oppa bahwa
berbicara kasar sudah jadi karakter oppa. Tapi bukankah jika kita ingin berubah
sedikit demi sedikit pasti bisa? Awalnya mungkin terasa susah tapi lama-lama
akan terbiasa. Bukankah ketika kecil kita juga tak bisa berjalan? tapi karena
kita mau belajar akhirnya kita bisa berjalan kan? Kurasa kehidupan juga seperti
itu oppa, kita harus terus belajar jadi lebih baik, jadi orang yang jangan
sampai menyakiti orang lain. Kita tebar kedamaian disekitar kita. Tentu Tuhan
juga akan menebar kedamaian dalam hati kita. Setidaknya belajarlah untuk
sedikit saja menghargai teman-teman kita oppa. Belajar untuk tidak merendahkan
orang lain. Belajar untuk tidak menyakiti orang lain lewat kata yang kita
ucapkan.
Oppa... Taukah kamu? Terkadang
mata bisa membohongi kita. Lidah bisa menyengsarakan kita. Maka dari itu hidup
bukan tentang melihat dan mengatakan, bukan tentang siapa yang benar dan siapa
yang salah, bukan tentang siapa yang kuat dia akan bertahan. Hidup lebih dari
sekedar itu semua. Kau harus tau oppa... terkadang tak hanya penglihatan yang
harus kita percayai, tetapi ketulusanlah yang jauh melebihi itu, ketulusan dari
hati yang mungkin tak akan bisa terlihat oleh mata. Hidup bukan tentang siapa
yang salah, tetapi bagaimana caranya mengalah karena benar.
Dari matahari oppa harusnya bisa belajar bahwa ia selalu menghangatkan siapa
saja tanpa memilih. Ia tak pernah mengeluh meski harus setiap hari menyinari muka
bumi. Ia selalu dengan tulus menyinari, ia hanya memberi tanpa pernah mengharap
kembali. Kau harus bisa mengontrol segala jenis amarahmu oppa. Kemarahan terkadang
bisa menjadi boomerang bagi dirimu sendiri. Belajarlah untuk bersabar,
belajarlah menghargai orang. Karena memang benar ujian terberat yakni
kesabaran.
Teruntuk oppa, akupun bukan
seorang yang sempurna yang berhak mengatakan ini semua oppa. Tapi Bukankah kita
harus saling mengingatkan dalam kebaikan? sebagai teman, aku hanya ingin melihat oppa
jadi lebih baik, bahkan menjadi lebih baik dimata Allah. Ingatlah selalu oppa
yang kekal hanyalah milik Allah. Ingatlah selalu tentang makhluk yang tak
selamanya hidup. Berikan yang terbaik untuk sekitar kita, berikan kedamaian
dalam hati teman-teman kita. Sehingga kita bisa terus berjuang bersama-sama
dalam kebaikan. Tanpa ada kebencian, permusuhan dan dendam. Aku yakin kita
semua pasti bisa.
Semoga Allah selalu melembutkan hati kamu oppa :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar