Bandung,
28 Mei 2014....
Aku
senang bisa memiliki kesempatan untuk datang ke kota ini.
Kota
yang sebelumnya hanya ada dalam benak dan anganku saja.....
Kota
yang bagiku populer dengan sebutan Paris Van Java.
Kota
yang juga terkenal dengan berbagai Universitas ternama di Indonesia.
Universitas Pendidikan
Indonesia, pertama kali melewati depan gerbang kampus ini, jiwaku seperti
dibawa burung-burung ke angkasa. Dulu..... sempat ingin disini, walaupun jadi
pilihan kedua. Iya....pilihan kedua. Karena ada banyak alasan dalam sebuah
pilihan. Salah satunya aku takut semakin jauh dan jauh dari kamu.
ITB, Institut Teknologi
Bandung, siapa yang tak kenal dengan kampus ini, kampus yang telah banyak
mencetak para Insinyur di Indonesia. Sempat kudengar bisikan adek-adekku yang
mengatakan “Jurusan apapun, kalau di ITB itu pasti keren”. Saat bis melaju
dengan lambat melewati depan kampus ini, tiba-tiba aku flashback ke masa 2
tahun lalu, ketika aku masih menginjakkan kakiku di kelas tiga SMA. Masa-masa
yang bimbang dan penuh dengan pilihan. Pilihan yang mungkin akan menentukan hidup
selanjutnya. Aku bersikukuh memilih kampus pilihanku sekarang menjadi pilihan
pertama, padahal guru-guruku selalu menyarankan aku untuk ke ITB, tapi aku
bersikukuh menolaknya. Mungkin semua orang mengira, “Ah....knapa sih kamu tak
memilih ITB saja, knapa memilih yang lain, ITB itu sudah jelas keren kan?”. Tapi
bagiku, memilih universitas bukan masalah keren atau gak keren. Itu adalah
pilihan yang akan menentukan jalan kita selanjutnya. Jadi aku berfikir
pilihanku akan jadi pilihan terbaikku. Jalan untuk bahagiaku. Menurutku,
bukankah setiap orang berhak menentukan kebahagiaanya? Bahagia itu pilihan hati
setiap orang, bukan? Karena bahagia itu
ada dalam hati, bukan yang nampak oleh indra orang lain. Hanya kita sendirilah
yang mampu menentukan hati kita ingin bahagia atau sebaliknya. Lalu Allah yang akan
menuntun kita menuju kesana.
Ternyata Allah memang
selalu punya rencana yang indah dengan pilihan-NYA untuk kita. Salah satu hal
yang aku syukuri berada disini adalah aku bertemu dengan kalian adek-adekku,
malaikat kecilku. Aku selalu bahagia melihat kepolosan dan ketulusan kalian. Kalian
yang mengajarkan aku tentang arti senyum yang tulus, keikhlasan dan kesabaran. Kalian
yang selalu berada dihati ini.
Terimakasih
malaikat kecilku.....
Dibalik
rasa rindu yang ada dihati, kutuliskan ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar