Rabu, 11 Juni 2014

Tentang Pilihan


Bandung, 28 Mei 2014....
Aku senang bisa memiliki kesempatan untuk datang ke kota ini.
Kota yang sebelumnya hanya ada dalam benak dan anganku saja.....
Kota yang bagiku populer dengan sebutan Paris Van Java.
Kota yang juga terkenal dengan berbagai Universitas ternama di Indonesia.

Universitas Pendidikan Indonesia, pertama kali melewati depan gerbang kampus ini, jiwaku seperti dibawa burung-burung ke angkasa. Dulu..... sempat ingin disini, walaupun jadi pilihan kedua. Iya....pilihan kedua. Karena ada banyak alasan dalam sebuah pilihan. Salah satunya aku takut semakin jauh dan jauh dari kamu.

ITB, Institut Teknologi Bandung, siapa yang tak kenal dengan kampus ini, kampus yang telah banyak mencetak para Insinyur di Indonesia. Sempat kudengar bisikan adek-adekku yang mengatakan “Jurusan apapun, kalau di ITB itu pasti keren”. Saat bis melaju dengan lambat melewati depan kampus ini, tiba-tiba aku flashback ke masa 2 tahun lalu, ketika aku masih menginjakkan kakiku di kelas tiga SMA. Masa-masa yang bimbang dan penuh dengan pilihan. Pilihan yang mungkin akan menentukan hidup selanjutnya. Aku bersikukuh memilih kampus pilihanku sekarang menjadi pilihan pertama, padahal guru-guruku selalu menyarankan aku untuk ke ITB, tapi aku bersikukuh menolaknya. Mungkin semua orang mengira, “Ah....knapa sih kamu tak memilih ITB saja, knapa memilih yang lain, ITB itu sudah jelas keren kan?”. Tapi bagiku, memilih universitas bukan masalah keren atau gak keren. Itu adalah pilihan yang akan menentukan jalan kita selanjutnya. Jadi aku berfikir pilihanku akan jadi pilihan terbaikku. Jalan untuk bahagiaku. Menurutku, bukankah setiap orang berhak menentukan kebahagiaanya? Bahagia itu pilihan hati setiap orang, bukan?  Karena bahagia itu ada dalam hati, bukan yang nampak oleh indra orang lain. Hanya kita sendirilah yang mampu menentukan hati kita ingin bahagia atau sebaliknya. Lalu Allah yang akan menuntun kita menuju kesana.

Ternyata Allah memang selalu punya rencana yang indah dengan pilihan-NYA untuk kita. Salah satu hal yang aku syukuri berada disini adalah aku bertemu dengan kalian adek-adekku, malaikat kecilku. Aku selalu bahagia melihat kepolosan dan ketulusan kalian. Kalian yang mengajarkan aku tentang arti senyum yang tulus, keikhlasan dan kesabaran. Kalian yang selalu berada dihati ini.
Terimakasih malaikat kecilku.....
Dibalik rasa rindu yang ada dihati, kutuliskan ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar