Jumat, 22 Maret 2019

Belajar Tentang Ikhlas

"Assalamu'alaikum mba ratna, InsyaAllah bulan depan aku nikah mba. Minta doanya ya mba yaa."
Pesan dari seorang sahabat yang jauh disana pagi ini. Aku bersyukur, terharu, bahkan hampir menangis akhirnya ia akan menyempurnakan separuh agamanya bersama seorang yang dia percaya sholih dan baik agamanya.

Dia adalah seorang sahabat yang lembut tutur kata dan perilakunya, aku banyak belajar darinya tentang ketulusan, kelembutan dan keikhlasan. Satu hal yang selalu ia katakan padaku, "Allah pasti punya rencana yang indah buat mbak". Dia memberiku semangat dalam meraih cita-cita. Satu hal yang selalu dia ingatkan padaku, "Ajari mahasiswa mba tentang ikhlas, seperti yang sudah mba usahakan selama ini mba". Ah aku yang lemah ini masih belajar banyak kepadanya yang selalu tegar dengan segala cobaan yg Allah berikan.

Tentang rasa ikhlas yang masih terus kami usahakan agar Allah ridhlo. Suatu malam dalam diskusi yg indah sahabatku membaca ayat Alqur'an, "Jangan menukar ayat-ayatku dengan sesuatu yg Hina"

{وَلَا تَشْتَرُوا بِآيَاتِي ثَمَنًا قَلِيلًا وَإِيَّايَ فَاتَّقُونِ} [البقرة: 41]

“Janganlah kamu jual ayat-ayat-Ku dengan harga murah. Dan bertaqwalah hanya kepada-Ku.” (QS. Al-Baqarah, 2: 41).

Sudahkah ikhlas apa yang kita lakukan selama ini? Atau kita justru sibuk dengan selalu  menyebutkan saya, saya, saya hingga terjatuh dalam kubangan dosa kagum terhadap diri sendiri dan riya. Padahal kebaikan itu tidak bisa beriringan dengan suatu kejahatan, karena kebaikan adalah baik dan kejahatan tetaplah kejahatan. Ketika kita tidak ikhlas dan riya maka kita lupa segala sesuatu datangnya dari Allah.

Semakin tinggi keimanan seseorang  maka semakin merunduk dan rendah hatinya. Ketika berjalan dalam suatu kebaikan tentunya banyak sekali rintangan yg akan menghadang kita. Rasulullah dahulu bahkan sampai dicaci maki ketika mengajak kebaikan. Sahabat Rasulullah Ali dan Umar radhiallahu anhu bahkan meninggal dibunuh ketika sedang melaksanakan sholat. Kebaikan yg penting dan besar akan dihalangi oleh penghalang dan berbahaya. Tapi jangan takut karena untuk jalan ridhlo Allah, Allah akan bersamamu jika kamu melakukan semuanya ikhlas karena Allah. Bila Allah sudah ridhlo, seluruh manusia menolak tdk masalah. Karena setelah Allah ridhlo menjadikan manusia lain menerimanya tanpa kita minta.

Ikhlas satu hal yang harusnya menjadi dasar penting dalam setiap langkah kita. Namun kita sering melupakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar